Leadership atau yang lebih sering
dikenal dengan Kepemimpinan merupakan tahapan dimana seorang individu
mempunyai pengaruh atas orang lain, mengilhami, memberikan motivasi semangat
dan juga memberi arahan aktivitas-aktivitas mereka untuk membantu tercapainya
tujuan kelompok dan organisasi. Para ahli banyak mendefinisikan terkait
kepemimpinan ini diantaranya
1.
G.L.Feman dan E.K.Aylor (1950)
Menurut G.L.Feman dan E.K.Aylor Leadership merupakan sebuah kemampuan
dalam membuat aktivitas kelompok dengan tujuan untuk meraih visi organisasi
dengan efektivitas maksimal dan kerjasama di setiap individu.
2.
Georger R. Terry
Menurut Georger R. Terry Leadership merupakan aktivitas yang bisa
berpengaruh terhadap orang-orang agar bersedia untuk berusaha mencapai tujuan
mereka bersama.
3.
Moejiono (2002)
Menurut Moejiono Leadership adalah akibat dari pengaruh yang berlangsung
satu arah, dikarenakan pemimpin yang mungkin mempunyai kualitas-kualitas
tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya, dan juga cenderung
merupakan pemaksaan atau pendesakan pengaruh yang dilakukan secara tidak
langsung, sebagai sarana membentuk suatu kelompok yang sesuai dengan keinginan
pemimpin.
4.
Ordway Tead (1929)
Menurut Ordway Tead leadership adalah perpaduan perangai yang
memungkinkan individu memiliki kemampuan khusus untuk mendorong pihak lain agar
menyelesaikan tugasnya.
Secara singkat bisa dipahami
bahwa leadership ini merupakan pengaruh seseorang untuk dapat membawa orang
banyak guna mencapai tujuan bersama.
Dalam pandangan Islam tidak jauh berbeda dengan model
kepemimpinan pada umumnya, karena prinsip-prinsip dan sistem-sistem yang
digunakan terdapat beberapa kesamaan. Kepemimpinan dalam islam pertama
kali dicontohkan oleh Rasulullah SAW, kepemimpinan Rasulullah tidak bisa
dipisahkan dengan fungsi kehadirannya sebagai pemimpin spiritual dan pemimpin masyarakat.
Prinsip dasar kepemimpinan beliau adalah keteladanan. Dalam kepemimpinannya
mengutamakan uswatun hasanah atau pemberian contoh kepada para sahabat dan
umatnya yang dipimpin. Rasulullah memang memiliki kepribadian yang sangat agung
yang di berikan allah kepadanya, di dalam Al-Qur'an disebutkan :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرً
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Raslullah
itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allh [al-Ahzb/33:21]
Kepemimpinan di
dalam islam pada dasarnya bukanlah suatu kekuasaan yang berdiri di atas lainnya
melainkan sebagai managerial terhadap kelompok yang berbeda-beda sehingga dapat
berjalan secara teratur dan tertib. Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang patut
kita sombongkan, bukan pula jabatan yang patut kita banggakan dan
kepemimimpinan bukan pula suatu barang atau jasa yang patut kita perjual-belikan.
Dari ayat di atas menunjukan bahwasanya Rasulullah memiliki kelebihan akhklak
yang sangat mulia, sehingga di dalam hal memimpin tidak dapat di ragukan lagi, memang
kita tidak dapat meniru sepenuhnya namun sebagai umatnya patut kita
teladani di dalam kehidupan kita sehari-hari agar kita mendapat syafa'at nya di
hari kiamat.
Dalam sebuah hadist juga disebutkan :
حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ
وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ
رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ
وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ
رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Ibn umar r.a
berkata: saya telah mendengar rasulullah saw bersabda: setiap orang adalah
pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang
kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya.
Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri
yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan
tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara
barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu
sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) dari hal-hal
yang dipimpinnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Pentingnya kepemimpinan ini pada diri seseorang sangatlah patut
untuk dipahami dan diterapkan, karena setiap dari kita akan menjadi pemimpin
dibidangnya masing-masing seperti yang dijelaskan pada hadis di atas maka
sangat pentinglah kepemimpinan ini ditanamkan kepada kepribadian setiap manusia,
akan tetapi kepemimpinan seperti apa yang diharapkan yaitu kepemimpinan yang
mampu membawa segala sesuatu kepada kebenaran dan keadilan. Pada zaman saat ini
banyak fenomena yang sangat sering terjadi pada lingkungan kita bahwasanya
banyak orang gila akan jabatan sering terjadinya transaksi jual beli jabatan di
dalam panggung politik, ini adalah bukti bahwa kurangnya kesadaran dan
kejujuran kita dalam menjalankan amanah serta rasa untuk melahirkan
pemimpin yang benar-benar menjaga kepercayaan umat hingga
dapat berorentasi pada kemaslahatan umat.
Ilmu tentang kepemimpinan ini sebenarnya mampu menjadikan seseorang
mempunyai pemikiran secara luas sehingga mampu menghasilkan banyak pemikiran. Orang
yang berpikir secara luas cenderung akan berpikir lebih maju karena mereka
tidak ingin terbatas pada satu perspektif dan kemungkinan saja. Bahkan mereka
akan menerapkan istilah “extra miles” pada dunia bisnis. Ini berarti mereka
akan mengatur strategi untuk berpikir beberapa kali lipat lebih cepat dari
lainnya.
Setelah seseorang tersebut memiliki pemikiran yang luas maka akan
menghasilkan kepribadian terbuka. Sehubungan dengan sikap yang terbuka, dengan
berpikir secara luas, para pemimpin tentu saja akan terbuka dengan seluruh
pemikiran yang tidak hanya dimiliki kelompok kalangan atas melainkan ikut
mempertimbangkan pemikiran kelompok kalangan bawah dengan kelompok lainnya.
Ragam pemikiran dapat sangat baik bagi seorang pemimpin sehingga mereka tidak
akan terfokus pada satu pemikiran saja yang menjadikan mereka kurang
berkembang. Dengan bersikap terbuka juga, berarti para pemimpin dalam dunia
bisnis dapat menyesuaikan produknya lebih mudah dengan target pasar yang lebih
luas. Selain sikap terbuka juga berarti lebih menghargai orang lain dan
probabilitas yang ada.
Berpikiran maju dan bersikap terbuka juga merupakan ciri dari orang
yang menerapkan rasionalitas. Oleh sebab itu, seseorang yang memiliki pemikiran
luas akan menerapkan rasionalitas di atas segalanya. Kemudian apa yang akan
dihasilkan dari seseorang yang rasional? Tentu saja hal yang baik. Para
pemimpin yang rasional akan lebih mengukur berbagai pertimbangan dengan rasio
sehingga berbagai hal memiliki alasan yang logis. Kelompok yang menerapkan
rasionalitas tinggi tidak akan berpura-pura tidak melihat kesulitan atau
masalah yang ada. Contohnya apabila para karyawan dalam sebuah perusahaan sudah
terlihat begitu kesulitan mengatur waktu kerja karena banyaknya pekerjaan
sedangkan jumlah pekerja yang semakin sedikit, maka pemimpin yang berpikir
secara luas dan akan secara langsung
mencari solusi dengan menambah jumlah pekerja. Pemimpin yang memiliki broad
minded akan mengutamakan kesejahteraan ketimbang pendapatan tinggi. Karena
mereka akan menjalankan atau menerapkan dalam kelompok secara rasional dan
logis sehingga akan mempermudah untuk diterima oleh berbagai kalangan.
Pemimpin atau seseorang yang memiliki pemikiran secara luas
biasanya akan lebih toleran terhadap orang yang berada disekitar dan yang tidak
erada disekitarnya, dirinya akan lebih terliha fleksibel sehingga mampu
memasuki kelompok atau menerima individua tau kelompok. Hal ini disebabkan oleh
pemikiran mereka yang tidak sempit dan hanya mengacu pada satu peraturan saja.
Tentu saja semua orang menyukai orang-orang yang ramah dan dapat mengerti
kondisi orang lain. Oleh sebab itu, pemimpin yang toleran akan sangat dihargai
orang lain karena mereka pun menghargai orang lain dengan sikapnya yang
toleran. Tidak hanya menghasilkan kelompok yang setia pada sebuah organisasi,
perusahaan, Lembaga atau pemerintahan.
Maka dapat disimpulkan bahwa Leadership merupakan hal yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga didukung oleh agama Islam
karena pada dasarnya ada dua tugas bagi manusia diturunkan kedunia yang pertama
sebagai Abdillah atau sebagai seorang hamba yang menjalankan perintah
dan larangan-Nya dan dari pada taat akan perintah-Nya akan membuat seseorang
tersebut menyadari perintah lainnya untuk turun kedunia yaitu sebagai Khalifah
fil Ardhi atau sebagai Khalifah di muka bumi yang menjalankan atau
menjadikan dunia ini menjadi lebih baik atau lebih buruk. Maka dirasa sangat
penting untuk menanamkan jiwa Leadership kepada setiap generasi ke generasi
agar nantinya mereka akan menjaga sikap kepedulian yang tinggi (kepekaan
sosial), sikap toleransi dan menjadi penengah dalam setiap permasalahan
terhadap sesama.
Tidak ada komentar